Edi Afrizal Apresiasi Peran Remaja di Jambore Genre Nasional 2025

Edi Afrizal Apresiasi Peran Remaja di Jambore Genre Nasional 2025.

Kamparpost.com - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar, Drs. Edi Afrizal, M.Si memberikan apresiasi terhadap para duta dan peserta Jambore Ajang Kreativitas Generasi Berencana (Genre) Nasional atau ADJUKNAS Tahun 2025.

Apresiasi ini disampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya generasi muda dalam memperkuat peran remaja sebagai agen perubahan dalam pembangunan keluarga dan masyarakat.

Menurut Edi Afrizal, peran remaja sangat penting dalam mewujudkan keluarga berkualitas yang akan melahirkan generasi berkarakter dan unggul. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, khususnya Pasal 47, yang menginstruksikan pemerintah pusat dan daerah untuk menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

"Delapan fungsi keluarga—yaitu fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan pelestarian lingkungan—merupakan fondasi utama untuk menciptakan keluarga berkualitas yang pada akhirnya akan membentuk generasi penerus bangsa yang lebih baik," jelas Edi, Sabtu, (18/10).

Ia menambahkan, untuk menciptakan generasi yang lebih baik dan berkarakter, diperlukan transformasi sosial yang dimulai dari internalisasi nilai-nilai penting di tingkat individu, keluarga, masyarakat, hingga lembaga. Berdasarkan data tahun 2018, jumlah penduduk Indonesia usia 10–24 tahun mencapai 66,9 juta jiwa atau sekitar 25,6 persen dari total populasi. Artinya, satu dari empat penduduk Indonesia adalah remaja—potensi besar yang harus diberdayakan secara optimal.

"Remaja hari ini adalah pemimpin Indonesia di masa depan, khususnya saat kita memasuki era Indonesia Emas 2045. Mereka akan berada di usia produktif antara 35 hingga 54 tahun, dan memegang peranan penting dalam menentukan arah bangsa," tambahnya.

Generasi emas yang diharapkan adalah generasi cerdas dan komprehensif—produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosial, sehat secara fisik dan mental, serta unggul dalam peradaban. Untuk mencapainya, pembangunan karakter harus dimulai dari keluarga dengan pendekatan siklus kehidupan.

Menjawab tantangan remaja saat ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Kemendagri telah mengembangkan Program Generasi Berencana (Genre). Program ini kini telah berkembang menjadi gerakan nasional yang terstruktur dari tingkat pusat hingga desa melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).

Genre Indonesia menjadi wadah berkumpulnya remaja yang memiliki tujuan membangun generasi bangsa yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual. Program ini diisi dengan berbagai kegiatan positif, kampanye sosial, serta edukasi seputar isu-isu remaja.

Gerakan ini juga bertujuan mencegah dampak negatif arus globalisasi, termasuk tiga risiko utama dalam kesehatan reproduksi remaja (Triad KRR): pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA).

Selama 15 tahun terakhir, Genre Indonesia telah berkembang pesat dengan jangkauan ke 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 336 kecamatan, dan melibatkan lebih dari 436.000 remaja di seluruh Indonesia.

"Genre adalah investasi sosial jangka panjang yang sangat penting. Oleh karena itu, kami di DPPKBP3A Kampar sangat mengapresiasi kontribusi para duta Genre dan peserta jambore nasional. Mereka adalah contoh nyata remaja yang visioner dan membawa semangat perubahan untuk Indonesia yang lebih baik," tutup Edi Afrizal.